Artikel

Cara Mudah Memahami Sintaksis
  Diterbitkan oleh Latifah on 2 years ago

Kali ini saya akan membahas mengenai mata kuliah sintaksis. Sintaksis secara etimologi adalah menempatkan bersama-sama kata-kata itu menjadi suatu kelompok atau kalimat. pengelompokan kata atau kalimat yang  menurut sebagian mahasiswa materi  ini sulit dipahami. sehingga timbul pertanyaan dalam diri saya sebagai dosen Mata Kuliah sintaksis adalah bagamana caranya agar ketika saya mengajar, materi yang saya paparkan mampu dipahami mahasiswa dengan mudah, dari mini riset yang saya lakukan selama beberapa tahun mengajar mata kuliah ini,  kesulitan mahasiswa dalam memahami materi mengenai fungsi sintaksis yaitu hubungan antar unsur-unsur bahasa dilihat dari sudut pandang penyajiannya itu di dalam ujaran atau Klausa jenis fungsi sintaksis yang umum diakui adalah subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Dari permasalahan ini maka di awal pembelajaran Mata kuliah Sintaksis, saya menjabarkan fungsi Sintaksis secara detail, menjelaskan ciri ciri subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan

Subjek memiliki ciri-ciri:

1.  Pada umumnya subjek berupa nomina, frasa nominal atau klausa;

2.  Subjek sering juga berupa frasa verbal;

3. Subjek terletak disebelah kiri predikat. Jika unsur subjek panjang dibandingkan dengan unsur predikat, subjek sering juga diletakkan di akhir kalimat;

4. Subjek pada kalimat imperatif adalah orang kedua atau orang kedua jamak dan biasanya tidak hadir;

5. Subjek pada kalimat aktif transitif akan menjadi pelengkap bila kalimat itu dipasifkan (Hasan Alwi, dkk 2003:327)

 

Predikat memiliki ciri-ciri:

1.  Predikat biasanya berupa frasa verbal atau frasa ajektifal;

2.  Pada kalimat yang berpola SP, predikat dapay pula berupa frasa nominal, frasa numeral, atau frasa preposisional;

3.  Unsur predikat pada kalimat mempunyai intonasi menurun;

4. Predikat dalam bahasa Indonesia dapat mengisyaratkan makna ‘jumlah (Hasan Alwi, dkk 2003:326)

 

Objek memiliki ciri-ciri:

1.  Letaknya selalu setelah langsung predikatnya;

2.  Objek biasanya berupa nomina atau frasa nominal;

3.  Selain satuan berupa nomina dan frasa nominal, konstituen objek dapat pula berupa klausa;

4.  Dapat diganti dengan pronominal-nya;

5. Objek pada kalimat aktif transitif akan menjadi subjek jika kalimat itu dipasifkan ( Hasan Alwi, dkk 2003:328)

      

 Pelengkap memiliki ciri-ciri:

1.   Berwujud frasa nominal, frasa verbal, frasa ajektival, frasa preposisional, atau klausa;

2.  Berada langsung dibelakang predikat jika tak ada objek dan dibelakang objek kalau unsur ini hadir;

3.   Tak dapat menjadi subjek akibat penafsiran kalimat;

4.  Tak dapat diganti dengan –nya kecuali dalam kombinasi preposisi selain di, ke, dari, dan akan (Hasan Alwi, dkk 2003:329)

 

  Keterangan memiliki Ciri-ciri:

1.   Dapat berada di akhir, di awal dan bahkan ditengah kalimat;

2.   Kehadiran keterangan dalam kalimat bersifat mana suka;

3.   Konstituen keterangan berupa frasa nominal, frasa preposisional dan frasa adverbial

4.   Paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya (Hasan Alwi, dkk 2003:330)

 

Harus dipahami perbedaan objek dan pelengkap yang selalu salah dianalisis mahasiswa

Objek (O)

Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif.  Objek pada kalimat aktif  akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek  umumnya berkatagori nomina.

Berikut contoh objek dalam kalimat:

1. Adik dibelikan sebuah sepeda

2. Kami telah memicarakan rencana dan tujuannya

Suster ane, sebuah buku, dan hal itu  pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek.

Pelengkap (PEL)

Pelengkap atau komplemen mirip dengan objek. Perbedaan pelengkap dengan objek adalah ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan pasif. Perhatikan kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di bawah ini. Kata-kata tersebut berfungsi sebagai pelengkap bukan objek.

Contoh:

1. Indonesia berdasarkan Pancasila

2. Adik bermain bola

Setelah mahasiswa memahami dengan tepat dan mampu menganalisis fungsi Sintaksis maka untuk pemahaman materi selanjutnya mengenai frase akan sangat mudah karena mahasiswa sudah paham mengenai batasan Sintaksis

 

 


Berlangganan di Blog CLS IKIP Siliwangi
Arsip
  • July 2022 (1)
  • April 2022 (1)
  • March 2022 (3)
  • February 2022 (1)
  • January 2022 (44)
  • December 2021 (1)
  • August 2021 (68)
  • July 2021 (140)