Artikel

Komponen Pembelajaran
  Diterbitkan oleh Tina Rosyana on 2 years ago

 

Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar. Di dalam pembelajaran, terdapat komponen-komponen yang berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu :guru, siswa, tujuan, metode, materi, alat pembelajaran (media), evaluasi.

Interaksi yang terjadi antara komponen guru dan siswa itu harus adil, yakni adanya komunikasi yang timbal balik di antara keduanya, baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media. Siswa jangan selalu dianggap sebagai subjek belajar yang tidak tahu apa- apa.   Ia   memiliki   latar   belakang,   minat,   dan   kebutuhan, serta kemampuan yang berbeda. Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

 

Sebagai sebuah sistem, masing-masing komponen tersebut membentuk sebuah integritas atau satu kesatuan yang utuh. Masing- masing komponen saling berinteraksi yaitu saling berhubungan secara aktif dan saling mempengaruhi. Misalnya dalam menentukan bahan pembelajaran merujuk pada tujuan yang telah ditentukan, serta bagaimana materi itu disampaikan akan menggunakan strategi yang tepat yang didukung oleh media yang sesuai. Dalam menentukan evaluasi pembelajaran akan merujuk pada tujuan pembelajaran,  bahan yang disediakan media dan strategi yang digunakan, begitu juga dengan komponen yang lainnya saling bergantung (interdevedensi) dan saling terobos (interpenetrasi).

1.        Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai, oleh kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini merupakan tujuan antara dalam upaya mencapai tujuan-tujuan lain yang lebih tinggi tingkatannya, yakni tujuan pendidikan dan tujuan pembangunan nasional. Dimulai dari tujuan pembelajaran (umum dan khusus), tujuan-tujuan itu bertingkat, berakumulasi, dan bersinergi untuk menuju tujuan yang lebih tinggi tingkatannya, yakni membangun manusia (peserta didik) yang sesuai dengan yang dicita-citakan.

2.        Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran pada dasarnya adalah "isi" dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/sub topik dan rinciannya. Secara umum isi kurikulum itu dapat dipilah menjadi tiga unsur utama, yaitu logika (pengetahuan tentang benar-salah; berdasarkan prosedur keilmuan), etika (pengetahuan tentang baik- buruk) berupa muatan nilai moral, dan estetika (pengetahuan tentang indah-jelek) berupa muatan nilai seni. Sedangkan bila memilahnya berdasarkan taksonomi Bloom dkk, bahan pembelajaran itu berupa kognitif (pengetahuan), afektif (sikap/nilai), dan psikomotor (keterampilan). 

3.        Strategi dan Metode Pembelajaran

a.        Konsep Straegi dan Metode Pembelajaran

 

Strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen di dalam sistem pembelajaran, yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lain di dalam sistem tersebut. Dengan kata lain strategi pembelajaran dipengaruhi oleh faktor faktor lain. Faktor faktor (variabel) yang mempengaruhi strategi pembelajaran ialah: (1) Tujuan, (2) materi, (3) siswa, (4) fasilitas, (5) waktu, dan (6) guru.

b. Cara menentukan strategi pembelajaran

Keberhasilan pembelajaran tidak terlepas dari pemilihan yang tepat dari strategi pembelajaran, maka Anda harus memperhatikan beberapa faktor untuk memilih strategi yang tepat. Beberapa fakor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan  strategi pembelajaran:1)      Faktor Tujuan; 2) Faktor Materi; 3) Faktor Siswa; 4) Faktor waktu; 5) Faktor Guru

4.      Media Pembelajaran

a.      Konsep Media Pembelajaran

Secara umum media merupakan kata jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar, secara lebih rinci beberapa pendapat ahli tentang media pembelajaran diantaranya Rossi dan Breidle  (1966: 3) yang mengemukakan bahwa media pengajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti, radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Sedangkan Gerlach dan Elli (1980 :244) yang menyatakan “A medium, broadly conceiped is any person, material of event that establishes condition wich enable the learner to acquire knowledge, skill and attitude. Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan,  peralatan  atau  kegiatan  yang  menciptakan  kondisi  yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

 

Selain pengertian di atas ada juga yang berpendapat bahwa media pengajaran meliputi perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti overhead projector, radio, televisi dan sebagainya; atau bahan belajar seperti film, bahan cetakan, transparansi dan sebagainya. Gerlach dan Elli (1975 : 284) mengemukakan bahwa hardware adalah “The matrials and equipment wich store for tranmision structional stimuli or content”. Dengan demikian media pembelajaran adalah alat dan bahan yang dapat digunakan untuk kepentingan pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar.

5.              Evaluasi Pembelajaran

A.         Pengertian Evaluasi dan Pengukuran

Ada tiga hal yang saling berkaitan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran yaitu evaluasi, pengukuran dan tes. Ketiga istilah itu sering disalahartikan sehingga tidakjelas makna dan kedudukannya. Gronlund mengemukakan evaluasi adalah suatu proses yang  sistematis dari pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi/data untuk menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.   Kemudian   pengukuran   adalah   suatu   proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka mengenai tingkatan ciri- ciri khusus yang dimiliki oleh individu (siswa). Sedangkan tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis untuk mengukur suatu sampel perilaku.

Sejalan dengan pendapat di atas, Hopkins dan Antes mengemukakan evaluasi adalah pemeriksaan secara terus menerus untuk mendapatkan informasi yang meliputi siswa, guru, program pendidikan dan proses belajar mengajar untuk mengetahui tingkat perubahan siswa dan ketepatan keputusan tentang gambaran siswa dan efektivitas program. Sedangkan pengukuran adalah suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka berdasarkan hasil pengamatan mengenai beberapa ciri (attribute) mengenai suatu objek, orang atau peristiwa.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi lebih bersifat komprehensif yang di dalamnya meliputi pengukuran. Sedangkan tes merupakan salah satu alat atau bentuk dari pengukuran. Pengukuran lebih membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (berupa angka-angka) mengenai kemajuan belajar siswa (learning progress) sedangkan evaluasi atau evaluasi bersifat kualitatif. Disamping itu, evaluasi pada hakekatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek.

Keputusan evaluasi (value judgment) tidak hanya didasarkan kepada hasil pengukuran (quatitatif description), dapat pula didasarkan kepada hasil pengamatan (kualitatif description). Baik yang didasarkan kepada hasil pengukuran (measurement) maupun bukan pengukuran (non-measurement) pada akhirnya menghasilkan keputusan nilai tentang suatu objek yang dinilai. Mursell mengatakan ada tiga hal pokok yang dapat kita evaluasi dalam pembelajaran, yaitu

 

(a) hasil langsung dari usaha belajar, (b) transfer sebagai akibat dari belajar, dan (c) proses belajar itu sendiri.

 


Berlangganan di Blog CLS IKIP Siliwangi
Arsip
  • July 2022 (1)
  • April 2022 (1)
  • March 2022 (3)
  • February 2022 (1)
  • January 2022 (44)
  • December 2021 (1)
  • August 2021 (68)
  • July 2021 (140)