Artikel

MEDIA PEMBELAJARAN SAINS
  Diterbitkan oleh Heni Nafiqoh on 2 years ago

MEDIA PEMBELAJARAN SAINS

HENI NAFIQOH, M.PD

IKIP SILIWANGI

 

 

 

A.    Pengertian Media Pembelajaran

Kata “media” berasal dari bahasa latin “medium” yang berarti “perantara” atau “pengantar”. Media merupakan sarana penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Penggunaan media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Menurut Danim, telah banyak hasil penelitian yang membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu atau media dalam proses belajar-mengajar di kelas, terutama dalam hal peningkatan prestasi siswa. Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa.

 Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan. Jadi media adalah perluasan dari guru. Sedangkan menurut Asociation of Education Comunication Technology (AECT), yang mana media diartikan dengan segala bentuk dan saluran yang dapat dipergunakan untuk proses penyalur pesan.

 Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah perantara yang berfungsi menyalurkan pesan dan informasi dari sumber pesan yang akan diterima oleh si penerima pesan yang terjadi dalam proses pembelajaran.

 

B.    Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum, manfaat media dalam proses pendidikan adalah memperlancar interaksi antara pendidik dengan peserta didik sehingga kegiatan pendidikan akan lebih efektif dan efisien. Menurut Kemp dan Dayton beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu :

1.      Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.

Setiap pendidik mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda-beda terhadap suatu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada peserta didik secara seragam. Setiap peserta didik yang melihat atau mendengar uraian suatu materi pelajaran melalui media yang sama, akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh peserta didik lain. Dengan demikian, media juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara peserta didik di manapun berada.

2.     Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.

Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih jelas, lengkap, serta menarik minat peserta didik. Dengan media, materi pembelajaran bisa membangkitkan rasa keingintahuan peserta didik dan merangsang peserta didik bereaksi baik secara fisik maupun emosional. Singkatnya, media pembelajaran dapat membantu pendidik untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan.

3.     Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu pendidik dan peserta didik melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pendidikan. Tanpa media, seorang pendidik mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada peserta didik. Namun dengan media, pendidik dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya pendidik sendiri yang aktif tetapi juga peserta didiknya.

4.     Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari pendidik adalah, selalu kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi pendidik menghabiskan banyak waktu untuk  menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi jika pendidik dapat memanfaatkan media secara maksimal. Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan media, pendidik tidak harus menjelaskan materi pelajaran secara berulang-ulang, sebab hanya dengan sekali sajian menggunakan media, peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran.

5.     Meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.

Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu peserta didik menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari pendidik saja, peserta didik mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman peserta didik pasti akan lebih baik.

6.     Media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses belajar.

Dengan media, proses pendidikan menjadi lebih menarik sehingga mendorong peserta didik untuk      mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. Kemampuan peserta didik untuk belajar dari berbagai sumber tersebut, akan bisa menanamkan sikap kepada peserta didik untuk senantiasa berinisiatif mencari berbagai sumber belajar yang diperlukan.

 

C.    Media Pembelajaran Sains Untuk AUD

Merupakan suatu perantara atau penggunaan alat bantu dalam pembelajaran sains pada anak usia dini dengan berbagai macam bentuk seperti gambar, lingkungan, maupun replika dengan tujuan mempermudah guru dalam memberikan pembelajaran sains dan membuat anak tertarik dalam belajar sains serta menerapkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

 

D.    Gambar, Lingkungan dan Replika

1.     Media Gambar

Bentuk umum dari media gambar terangkum dalam pengertian media grafis. Media grafis adalah suatu media berbasis visual yang terdiri dari simbol-simbol, gambar, titik, garis untuk menggambarkan dan merangkum suatu ide dan peristiwa. Media gambar adalah berbagai peristiwa atau kejadian, objek yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar, garis, katakata, simbol-simbol, maupun gambaran.

Menurut Sudjana, media gambar adalah media visual dalam bentuk grafis. Media grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Media grafis banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan, diagram, grafik, poster, kartun dan sebagainya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah suatu perantara yang memudahkan pembelajaran dalam bentuk gambar-gambar, garis, simbol-simbol maupun kata-kata.

2.     Media Lingkungan

Secara umum media pendidikan dapat dibagi dua yaitu media yang dirancang secara khusus (by design) untuk pendidikan dan media yang tidak dirancang untuk belajar tetapi dapat dimanfaatkan untuk proses pendidikan (by utilization). Salah satu bentuk media belajar yang tidak dirancang tersebut adalah lingkungan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang sifatnya eksternal terhadap diri individu, karena lingkungan merupakan sumber informasi yang diperoleh melalui pancaindera yang kemudian diterima oleh otak. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat menjadi bahan pendidikan.

Menurut Sudjana dari semua lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam lingkungan belajar, yaitu lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan buatan.

a.     Lingkungan sosial adalah lingkungan yang mengajarkan kita tentang sosial yaitu interaksi terhadap sesama manusia.

b.     Lingkungan alam segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara. Dengan mempelajari lingkungan alam siswa dapat lebih memahami materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam.

c.     Lingkungan buatan yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan oleh manusia atau yang sudah didesain sebelumnya. Lingkungan tersebut dapat dimanfaatkan sekolah untuk proses belajar diluar jam pelajaran dalam bentuk penugasan terhadap siswa atau dalam waktu khusus sudah dipersiapkan.

 

3.     Media Replika

Replika adalah sebuah salinan yang sama persis dengan bentuk dan fungsi dari alat, barang atau lainnya. Replika biasanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dalam bidang sejarah, dan biasanya disimpan di dalam museum.

 Media Replika yang biasa digunakan pada anak usia dini yaitu Media REPLAS (Replika Alam Sekitar). Media REPLAS adalah media yang dapat membantu guru untuk mempermudah proses kegitan belajar mengajar. Untuk Taman kanak-kanak yang berada di daerah perkotaan, dengan adanya media ini guru tidak perlu melakukan kegiatan karya wisata ke tempat yang jauh, sehingga tidak memerlukan biaya yang cukup banyak. Ditinjau dari segi waktu dengan media ini kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan sesuai dengan RKH yang di rancang tanpa harus memikirkan tambahan waktu untuk melakukan kunjungan. Selain itu media ini dibuat dengan bahan yang tahan lama sehingga dapat disimpan dan digunakan lagi jika diperlukan. Media REPLAS (Replika Alam Sekitar) terdiri dari replika daerah pengunungan dan pedesaan dan di lengkapi beberapa kejadian- kejadian gejalan alam yang memungkinkan bisa terjadi.

 

E.    Merancang Media

Dalam membuat suatu media pembelajaran untuk anak usia dini maka diharapkan perlu adanya persiapan dan perencanaan yang teliti. Secara umum langkah-langkah sistematik yang perlu dilakukan pada saat membuat rancangan media adalah sebagai berikut :

1.     Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.

2.      Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dan khas.

3.     Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan.

4.     Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.

5.     Membuat desain media.

6.     Melakukan revisi.

 

https://drive.google.com/file/d/19SnbCA9qBVPCqfMvjxWXwgLA1Z-gtpkr/view?usp=sharing


Berlangganan di Blog CLS IKIP Siliwangi
Arsip
  • July 2022 (1)
  • April 2022 (1)
  • March 2022 (3)
  • February 2022 (1)
  • January 2022 (44)
  • December 2021 (1)
  • August 2021 (68)
  • July 2021 (140)