Metode Student Center learning
ara guru diharapkan selalu mengembangkan metode pembelajaran yang efektif dan efisien, salah satu metode yang dikembangkan saat ini adalah metode pembelajaran Pedagogik yang menjadikan guru lebih menjadi fasilitator dan mahasiswa sebagai pusat proses pembelajaran (student center learning) di mana pada proses SCL sebenarnya yang dibutuhkan adalah pendekatam kreatif dari pengajar. Pada pembelajaran Student Center Learning, murid dituntut aktif dan kreatif sehingga hasil belajar diharapkan akan lebih baik dibandingkan dengan penerapan pembelajaran berpusat pada pengajar.
Metode Student Center Learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Bloom, taksonomi tujuan pendidikan terdapat tiga domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
Domain kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir seperti kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan masalah. Bloom mengatakan domain kognitif terdiri dari enam tingkatan atau tataran, yaitu pengetahuan (knowledge), pemehaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).
Domain kedua dalam pengfukuran hasil belajar adalah domain afektif berkenaan dengan sikap, nilai-nilai, dan apresiasi. Domain Afektif memiliki lima tingkatan atau tataran, yaitu penerimaan (receiving), merespon (responding), menilai (valuing), mengorganisasi (organization), dan karakteristik nilai (characterization of by values or value set).
Domain ketiga adalah domain psikomotor. Domain psikomotor berhubungan dengan kemampuan keterampilan atau skill seseorang. Tujuh tingkatan yang termasuk ke dalam domain ini yaitu: persepsi (perception), meniru (imitation), dan menciptakan (organization).