Artikel

NILAI SAINS UNTUK ANAK USIA DINI
  Diterbitkan oleh Heni Nafiqoh on 2 years ago

SAINS UNTUK ANAK USIA DINI

NILAI SAINS UNTUK ANAK USIA DINI

Heni Nafiqoh, M.Pd

IKIP SILIWANGI

 

1.  Nilai Sains Bagi Pengembangan Kognitif Anak

Dalam dimensi pengembangan pembelajaran sains pada anak, hendaklah cara-cara dan tindakan guru terkontrol pada pendekatan-pendekatan yang mengarah pada tindakan yang benar. Ketepatan guru dalam melaksanakan tindakan-tindakan dalam pembelajaran akan berdampak positif pada anak, jaka pendek maupun jangka panjang yaitu bagi kehidupan anak kelak. Dalam bidang pengembangan kemampuan dasar kognitif bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Dengan mengembangkan kemampuan berpikir, anak diharapkan dapat mengolah perolehan belajar dan menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Mengacu pada perkembangan kognitif anak yang terpenting adalah bukan anak yang menyerap sebanyak-banyaknya pengetahuan, tetapi adalah bagaimana anak dapat mengingat dan mengendapkan yang diperolehnya, serta bagaimana ia dapat menggunakan konsep dan prinsip yang dipelajarinya itu dalam lingkup kehidupannya atau belajarnya. Jadi nilai yang sesungguhnya dari sifat pengembangan kognitif harus mengarah pada dua dimensi , yaitu dimensi isi dan dimensi proses.

Contoh kegiatan eksperimen sains untuk mengembangkan kognitif anak adalah mencoba melakukan pencampuran warna, menceritakan proses pertumbuhan tanaman, mengenal benda melayang dan tenggelam, mencoba dan membedakan bermacam-macam rasa dan bau, mengungkapkan sebab akibat (contohnya balon terbang saat di lepas)

2. Nilai Sains Bagi Pengembangan Afektif Anak

Dimensi afektif tidak dapat melekat kuat sebagai suatu dampak pembelajaran, jika diperkenalkan dan ditanamkan pada anak melalui sajian verbal semata, tetapi hendaklah diperkenalkan dan disajikan melaluiki keterlibatan anak dalam prilaku nyata, sehingga nilai afektif yang dikembangkan merupakan suatu pola prilaku yang benar-benar diwujudkan dalam perbuatan. Pembelajaran sains sesuai dengan karakteristiknya banyak memberikan kesempatan pada anak untuk dapat mengekspresikan emosi pada dunianya.

Dalam konteks belajar, kejadian-kejadian tersebut adalah yang lazim disebut dengan anak belajar dan berkembang dari lingkungannya. Begitu besarnya pengaruh kehidupan dan lingkungan anak terhadap pembentukan nilai afektif pada diri anak, maka tugas guru yang terpenting dalam pembalajaran sains adalah menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan, bermakna, menyentuh anak sehingga dapat menumbuh kembangkan afeksi anak secara positif ( Abruscato, 1982). Artinya dapat membentuk anak yang memilki jati diri dan sikap-sikap sebagai ilmuan.

Contoh kegiatan eksperimen yang behubungan dengan nilai afektif yaitu melakukan pengamatan di kebun sekolah. Anak melihat beberapa sayuran dan buah-buahan yang tumbuh dan sesekali anak mencoba buah-buahan tersebut. Dari mencicipi buah-buahan tersebut memberikan kebebasan untuk bereksplorasi dengan lingkungannya.

3. Nilai Sains Bagi Pengembangan Psikomotorik Anak

Nilai pengembangan pembelajaran sains berkontribusi positif pada kemajuan kognitif dan afektif anak ,pengembangan pembelajaran sains yang melibatkan anak secara optimal akan mampu membantu perkembangan psikomotorik anak. Terkait dengan sifat perkembangan psikomotorik ,biasanya mengarah pada tuntutan anak memiliki kesanggupan untuk menggerakan anggota tubuh dan bagian-bagiannya. Ini diperuntukan agar anak dapat memanipulasi lingkungannya.pengembangan pembelajaran sains,dengan sifat-sifat yang melekat nya dapat membantu meningkatkan keterampilan psikomotorik anak.motorik kasar anak dapat berkembang melalui aktifitas sains sebagai pengganti, misal dengan cara membentuk bangunan dari pasir ,tanah,bercocok tanam bunga dll, sedangkan keterampilan motorik halus dapat dilakukan melalui aktifitas menggaris dengan pensil dan penggaris ,mengukur ,memilah benda-benda kasar atau halus,menggunting dll.

Pengalaman motorik akan banyak di peroleh anak melalui kegiatan sains ,dan sebaliknya kegiatan bersifat motoris dapat menjadi aktifitas sains yang benilai kognitif maupun afektif,artinya aktifitas motorik akan berkontribusi positif terhadap pembentukan kognitif dan afektif anak dan pengenalan  dan penguasaan sains.

Contoh kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengembangkan nilai sains bagi psikomotor adalah bermain music dengan air. Dengan eksperimen ini kita bisa membuat sebuah irama lagu. Kita dapat mengatur nada yang terdengar dengan mengatur gelas yang berisi air. Gelas dapat di keuk menggunakan tongkat kayu atau pensil.

https://drive.google.com/file/d/1zs-3xvJc6zeaHC35BcLJlPuy-qPelfpi/view?usp=sharing


Berlangganan di Blog CLS IKIP Siliwangi
Arsip
  • July 2022 (1)
  • April 2022 (1)
  • March 2022 (3)
  • February 2022 (1)
  • January 2022 (44)
  • December 2021 (1)
  • August 2021 (68)
  • July 2021 (140)