Artikel

PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER ANAK
  Diterbitkan oleh Chandra Asri Windarsih on 2 years ago

https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1ZSW0PAIqDHlcf0b1D5hPuT4nBcD8O08y

PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER ANAK

1. KEBIASAAN NEGATIF ORANG TUA, Membandingkan  anak, Memaksakan untuk sama, Terus-terusan membicarakan kesalahan, Meragukan mimpi, aspirasi, dan cita-cita anak, Menilai kecerdasan anak dari nilai rapot

2. Hindari kesalahan yang sering dilakukan orang tua

tidak memperhatikan diri sendiri,terlalu sibuk dan tidak punya waktu untuk keluarga, terlalu over protektif.meng iyakan semua permintaan anak, terlalun fokus menyenangkan anak, tidak konsisten dengan peraturn yang dibuat, sering menakut-nakuti anak, suka membandingkan anak.

 

3. Pengabaian emosional merupakan kegagalan orang ta dalam merespon kebutuhan anak.

4. How a parent treats their child is often a reflection of how theu were treted as a child

5. Orang tua merasa lebih tahu dari pada anak dan mengharuskan anak menuruti semua keinginan orang tua. 

Orang tua merasa melakukan hal terbaik buat  anak, namun anak merasa ia tidak dipahami oleh orang tua. 

Anak belum mengetahui cara yang tepat untuk menyampaikan emosi, dan orang tua sering merasa tidak sabar menghadapi anak. 

 

6. Sebagian besar orang tua adalah pendengar yang buruk bagi anaknya. Benarkah ? Bila ada suatu maslah yang terjadi pada anak, orang tua lebih suka menyela, langsung menasihati tanpa mau bertanya permasalahannya serta asal usul kejadiannya. Bila kita tidak berusaha mendengarkan anak, maka mereka pun akan bersikap seperti itu pada kita dan akan belajar mengabaikan kita.

7.  Manajemen Konflik

konflik merupakan suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaian baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan pemerintah yang menimbulkan pemusuhan.

Sumber konflik : lingkungan. Pribadi, komunikasi. Struktur

8.Type orang tua dalam menghadari emosi anak

a. . The Dismissing Parent
Ciri:

Memperlakukan perasaan anak sebagai hal yang tidak penting atau sepele.

Mengabaikan perasaan anak.

Ingin emosi negatif anak menghilang dengan cepat.

Melihat emosi anak sebagai tuntutan untuk memperbaiki sesuatu.

Meremehkan peristiwa yang menyebabkan emosi tersebut.

Alih-alih membantu memecahkan masalah dengan anak, malah meyakinkan mereka bahwa waktu akan menyelesaikan sebagian besar masalah

 b. The Disapproving Parent
Ciri:

Selalu mengkritik ekspresi emosional anak.

Percaya bahwa emosi negatif perlu dikendalikan.

Percaya bahwa emosi membuat orang lemah dan meyakinkan anak-anak harus kuat secara emosional untuk bertahan hidup.

Menekankan bahwa anak harus sesuai dengan standar perilaku yang dianggap baik oleh orang tua.

Percaya bahwa emosi negatif tidak produktif, buang-buang waktu.

c. Laissez-Faire Parent
Ciri:

Menerima semua ekspresi emosional dari anak dengan bebas.

Menawarkan sedikit panduan tentang perilaku.

Tidak menetapkan batasan bagi anak.

Percaya bahwa satu-satunya cara yang dapat dilakukan dengan emosi negatif adalah dengan melepaskannya .

Tidak membantu anak memecahkan masalah.

d. Emotion Coaching Parent
Ciri:

Sadar dan menghargai emosinya sendiri.

Melihat dunia emosi negatif sebagai arena penting untuk mengasuh anak.

Tidak mengolok-olok atau meremehkan perasaan negatif anak.

Menghargai emosi negatif anak sebagai kesempatan untuk membangun kedekatan.

Menggunakan momen emosional sebagai waktu untuk mendengarkan anak, berempati dengan kata-kata dan kasih sayang yang menenangkan, membantu anak melabeli emosi yang dia rasakan, menawarkan bimbingan untuk mengatur emosi, menetapkan batasan dan mengajarkan ekspresi emosi yang dapat diterima, serta mengajarkan keterampilan memecahkan masalah.

 

9. Anak yang dekat dengn ayahnya cenderung memiliki emosi yang stabil. Saat dewasa dia lebih percaya diri, dan bersemangat dalam meneksplorasi potensi diri untuk merealisasikan ide serta impiannya.

 

10. Dimensi pendidikan karakter , olah hati/etik, olah pikir/literasi, olah rasa/ estetik. Olahraga/kinestetik.

 

11. Curhat, sarana  sederhana yang  dapat membuat anak-anak kita bisa memiliki daya tahan mental lebih baik terhadap lingkungan (negatif).

 

12. Membangun budaya curhat anak kepada orang tuanya

a. Eye contact

b..Good listener
c. Warm hug

d. Follow the world

e. The best interests of the child

 

12. Sekiranya anak suka menipu, itu karena anda senantiasa menghukumnya dengan kesakitan disetiap kesalahan yang dilakukannya.

13. Ketika anak suka mencuri, itu karena anda tidak memberi

14. Ketika anak suka membuli hal itu dikarenakan anda senantiasa menunjukan perbuatan ganasa kepadanya.

15. Sekiranya anak suka marah, itu dikarenakan seringkali mengabaikannya

16. Ketika anak pendiam, itu karenakurang diajak berbicara

17. Anak penakut, hal itu disebabkan anda senantiasa mempertahankannya walaupun dia melakukan kesalahan.

18. Ketika anak pelit hal itu karena tidak diajarkan untuk berkongsi/ berkerjasama

19. Sekiranya anak lema, karena senatiasa menggunakan kepatuhan untuk menak-nakutinya

20. Anak tidak PD, karena tidak membri semangat kepadanya

21. Sekiranya nak mudah cemburu, karena tidak memberi perhatian penuh pada anak

22. Jika harus memilih satu saja darisekian banyak halyang dibutuhkan anak di usia dini, saya akan tegas menjawab, kehadiran orang tuanya

 

 

 

 

 


Berlangganan di Blog CLS IKIP Siliwangi
Arsip
  • July 2022 (1)
  • April 2022 (1)
  • March 2022 (3)
  • February 2022 (1)
  • January 2022 (44)
  • December 2021 (1)
  • August 2021 (68)
  • July 2021 (140)